Pekalongan (12/11) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pembentukan program studi (prodi) baru. FGD ini untuk membahas prodi baru sebagai bagian dari transformasi IAIN menjadi UIN. Kegiatan FGD dilaksanakan pada Kamis, 21 Oktober 2021, bertempat di Meeting Room FEBI IAIN Pekalongan.

Pekalongan (11/11/2021) Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan melakukan monitoring perkuliahan tatap muka. Kebijakan terhadap perkuliahan tatap muka tersebut  merupakan implementasi dari Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Berdasarkan hasil monitoring, baik dosen, mahasiswa, maupun sarana dan prasarana yang telah disiapkan FEBI untuk melakukan perkuliahan tatap muka telah mengikuti standar dan prosedur protokol kesehatan penanganan Covid-19. Kuliah tatap muka terbatas ini hanya dilakukan oleh mahasiswa semester 1 dan 3 dengan maksimal peserta 50% kapasitas ruang. Dalam monitoringnya, Wakil Dekan 1 menyapa mahasiswa sembari mengingatkan untuk tetap mematuhi prokes dan menjaga kesehatan.

Pengumuman Pemberitahuan Perkuliahan Tatap Muka Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 dapat diunduh melalui Link berikut: Klik Download/Lihat Pengumuman

Pekalongan (16 Oktober 2021) Sebagai salah satu bentuk implementasi kerjasama FEBI IAIN Pekalongan menyelenggarakan kegiatan seminar nasional bersama dengan MES Pekalongan dengan tema “Digitalisasi UMKM dan Peran Lembaga Keuangan Syariah”.

Seminar nasional yang dibuka oleh ketua MES Pekalongan Akhmad Sakhowi mendatangkan dua narasumber ekonom senior Dedi Wibowo Kepala Divisi Bisnis Digital dan Pusat Data Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah dan Mariyono Kepala BSI Cabang Pekalongan, yang dimoderatori oleh Fahrus Tsalis dari Kampus Doa. Dalam paparannya Dedi Wibowo menyampaikan potensi pasar digital, pergeseran demografi yang didominasi kaum milenial dan Gen Z > 60% populasi mendorong perbankan mengembangkan layanan digital, Mayoritas millennial Indonesia telah terkoneksi dengan internet, dimana 98,2% diakses melalui smartphone dan Pengembangan layanan digital dapat dilakukan in - house, menggunakan jasa vendor, atau berkolaborasi dengan fintech /Lembaga keuangan syariah lainnya. Sedangkan Mariyono, tentang BSI dan kesiapan BSI dalam mendukung UMKM melalui Produk Pembiayaan KUR, tentunya ini menjadi angin segar bagi pengembangan digitalisasi UMKM dan perkembangan UMKM.

Webinar ini terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum secara daring, harapan dari acara ini menambah wawasan mahasiswa serta membangkitkan semangat mahasiswa untuk terjun sebagai pelaku dari UMKM.

Pekalongan (28/10/21) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan menyelenggarakan International Guest Lecture hari  ke 2 Kamis, 28 Oktober 2021, FEBI mengundang Dr Muhammad Mahbubi Ali  praktisi dari The Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) Malaysia beliau menjabat sebagai Head of Ekonomics, Finance, Awqaf and zakat.

Dihari kedua ini , acara berlangsung sangat meriah dengan jumlah peserta yang bergabung dalam zoomeeting full berjumlah 300 peserta dan yang streaming youtube hampir 250 peserta. International Guest Lecture dengan narasumber Dr. Muhammad Mahbubi Ali adalah praktisi dari International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) Malaysia dan dimoderatori oleh Ali Amin Isfandiar M.Ag, Acara ini menjadi magnet bagi mahasiswa FEBI, dikarenakan tema pada seminar kali ini membahas “Best Practice Financial Engineering sesuai Syariah dan Kebutuhan Pembiayaan masyarakat di Era New Normal”, tema ini sangat menarik untuk di diskusikan.

Pada intinya keuangan syariah menjadi pembaharuan keuangan yang terus mengalami perkembangan di Indonesia. Aset Bank Syariah mengalami kenaikan, kenaikan ini seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat akan sistem keuangan syariah yang diiringi perkembangan teknologi dan inovasi. Inovasi produk pada perbankan syariah dikenal dengan istilah financial engineer yang menjadikan perbankan syariah lebih kompetitif dan lebih berkembang. Islamic financial engineering menciptakan produk-produk financial yang sesuai dengan hukum islam dalam menangani kebutuhan financial masyarakat yang semakin kompleks. Teknik dalam modern Islamic Financial Engineering dilakukan dengan cara yaitu 1) modifiying classical contract or its modus operandi, 2) amalgamation of contract, 3) enhancing the relatively less-used classical concept, 4) New Innovation (fresh Ijtihad).

Pekalongan (27/10/21) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan menyelenggarakan International Guest Lecture kegiatan ini rencananya akan berlangsung dua hari. Hari pertama Kegiatan tersebut diisi oleh Prof. Abdul Ghafar Islamil, Ph.D dari University Sains Islam Malaysia (USIM) yang mengambil tema “What can Islamic Economy do to recover economic problems due to C19?” dan dimoderatori oleh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan, Kuat Ismanto, M.Ag.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Tamamudin, MM. Dalam pembukaannya, Dr. Tamamudin menyampaikan manfaat penting dari kegiatan ini membuka wawasan bagi mahasiswa dan sarana untuk meningkatkan pemahaman keilmuan terutama ekonomi Islam, beliau mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan Prof. Abdul Ghafar dan berharap agar kerjasama yang baik tetap terjalin antara FEBI IAIN Pekalongan dengan University Sains Islam Malaysia.

Dalam pemaparannya Prof Ghafar menyampaikan tiga point tentang philanthropy ekonomi, : 1. social effect such creating the social justice functions, 2. spiritual effect that strengthen obedience  value to Allah. 3. socioeconomic development of ummah – providing the basic needs.

Antusias peserta terlihat dengan membludaknya jumlah peserta yang hadir lebih dari 300 mahasiswa dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB.  Dalam kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam tersebut, Prof. Abdul Ghafar berpesan agar manusia tetap bekerjasama dan bersedekah meskipun kondisi pandemi saat ini cukup mengkhawatirkan sektor ekonomi di semua negara dan masyarakat.