Tuesday, 22 October 2019 18:25

HADIRKAN SUJIWO TEJO, FEBI IAIN PEKALONGAN BERIKAN MOTIVASI BAGI MAHASISWANYA

Written by

SEMINAR MOTIVASI, Sujiwo Tejo sedang menyampaikan materi seminar motivasi dan sarasehan budaya
di halaman kampus FEBI IAIN Pekalongan (Rabu, 28/8/2019)

PEKALONGAN, Budayawan kondang Indonesia Agus Hadi Sudjiwo atau yang lebih akrab disapa Sujiwo Tejo atau Mbah Tejo menyampaikan materi dalam Seminar Motivasi dan Sarasehan Budaya Nusantara bertajuk “Berdaulat Dalam Ekonomi, Berbudaya Dalam Berkarya”,  yang merupakan rangkaian kegiatan dari FEBI KREATIF EXPO TAHUN 2019 (Rabu, 28/8/2019). Hadir pada kesempatan tersebut Dekan, Para Wakil Dekan, Para Ketua dan Sekretaris Jurusan, Kabag dan Kasubbag, Para Dosen dan Pegawai, serta mahasiswa.

Dalam seminar tersebut Mbah Tejo menyampaikan pesan kepada para peserta seminar yang sebagian besar merupakan mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan untuk dapat menyadari pentingnya membentuk jati diri yang berdaulat. Jati diri yang berdaulat ini penting dimiliki para mahasiswa dikarenakan saat ini banyak anak muda yang kehilangan jati dirinya dalam mencapai masa depannya.

"Melalui seminar tadi, saya mendukung seluruh civitas serta para dosen untuk menyadarkan mahasiswa mengenal jati dirinya, kemampuan teknis mahasiswa memang penting dimiliki, tapi saat ini yang lebih penting dan mendesak ialah meningkatkan kemampuan kesadaraan akan jati dirinya," tutur Mbah Tejo.

Presiden Janckuers ini menjelaskan kesadaraan jati diri yang harus dimiliki oleh para mahasiswa saat ini ialah mereka harus bisa menentukan arah ingin menjadi seperti apa kelak, jangan melakukan hal-hal yang seharusnya bukanlah ranah mereka atau bukan menjadi passion mereka.

"Kesadaraan jati diri ini seharusnya dapat dipupuk semenjak mereka memulai menjadi mahasiswa, karena kelak ketika mereka lulus, jati diri mereka sudah terbentuk. Jika ingin menjadi Sarjana Ekonomi, ingin menjadi Sarjana Ekonomi seperti apa, menjadi Sarjana Hukum, Sarjana Hukum seperti apa. Jangan melakukan hal yang setengah-setengah sehingga penting menemukan jati diri sedini mungkin," tuturnya.

Salah satu tempat untuk menemukan jati diri mahasiswa ialah melalui kebudayaan, Sujiwo tejo melanjutkan jati diri anak muda saat ini memang tergerus oleh teknologi dan informasi yang semakin deras masuk ke lingkungan generasi muda, tidak jarang mereka hanyut dalam arus globalisasi dan modernitas.

Menurut Mbah Tejo, globalisasi dan moderenitas seharusnya bukan menjadi alasan anak muda melupakan kebudayaan yang menjadi jati dirinya karena di belahan dunia lain kebudayaan indonesia justru lebih dilestarikan dan dibudayakan menjadi sebuah hal baru dan keren.

Seniman yang pernah menjadi wartawan ini pun berharap nantinya mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan dapat meresapi materi yang telah dia terangkan selama seminar motivasi dan sarasehan budaya tersebut, sehingga mahasiswa dapat menemukan jati diri mereka dan tidak melupakan kekayaan budaya Indonesia. "Mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan harus bisa menemukan jati dirinya, jangan melupakan kebudayaan kalian, karena Indonesia itu mempunyai kekayaan kebudayaan yang luar biasa. Jika diresapi lebih dalam, manusia membentuk kebudayaan dan kebudayaan membentuk manusia, jadi pasti ada timbal baliknya," harap mbah Tejo.

Sementara itu Shinta Dewi Rismawati, Dekan FEBI IAIN Pekalongan dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan seminar dan sarasehan budaya ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa untuk terus berproses menjadi generasi kreatif dan unggul yang bermafaat bagi sesama. “Jangan sia-siakan waktu kalian dengan sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah bagi peningkatan kualitas diri kalian”, pesan Shinta.

Kegiatannya sendiri berlangsung sangat menarik karena di sela-sela pemaparan materi dan diskusi diselingi dengan penampilan kolaborasi indah antara Sujiwo Tejo dengan Paduan Suara Mahasiswa El Fata IAIN Pekalongan yang membawakan beberapa lagu seperti Ingsun, Sugih Tanpo Bondho, Asmaul Husna, Anyaman, Gambang Suling dan Pada Sebuah Ranjang. Seminar yang berlangsung selama kurang lebih lima jam itu pun kemudian ditutup dengan lagu Titi Kolo Mongso. (TU-IV)