Saturday, 19 October 2019 18:25

Dosen FEBI IAIN Pekalongan Presentasi di AICIS 2019

Written by

Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 yang digelar di Jakarta pada 1-4 Oktober 2019 berjalan dengan lancar. AICIS merpakan kegiatan konferensi rutin tingkat dunia yang menghadirkan akademisi dan peneliti dari seluruh dunia yang konsen dengan “Islamic Studies”.  Acara diselenggarakan di Hotel Mercure Jakarta Batavia. Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. AICIS tahun 2019 ini mengambil tema besar “Digital Islam, Education, and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam”. Sebagai pembicara utama adalah Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, dan Peter Mandaville dari George Mason University Virginia Amerika Serikat.

Dalam kesempatan ini, dosen FEBI IAIN Pekalongan berkesempatan untuk memperesentasikan hasil risetnya dalam acara Parallel Session. Yang pertama, Dr. Zawawi, MA. mempresentasikan paper dalam rangka Seminar Keluaran Evaluasi Bantuan Penelitian klaster Kolaboratif Internasional dengan tema “Daurul Auqaf fi Tahqiqi at-Tanmiyah al-Mustadamah: Dirasat Muqaranah baina at-Tajribah at-Turkiyah, wa as-Suudiyah wa Indonesia” –Peran wakaf dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan –Studi Komparatif antara Turki, Saudi, dan Indonesia’. Kajian ini fokus pada model program kegiatan pada lembaga wakaf swasta dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yg digagas oleh PBB diantaranya adalah bidang pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanganan kelaparan, penyediaan lapangan pekerjaan, kesehatan, baik di Turki, Saudi maupun di Indonesia.

Dosen kedua adalah Kuat Ismanto yang menyampaikan hasil risetnya berjudul “A Projection of Halal Tourism: A Case Study of Pekalongan City, Indonesia”. Dalam presentasinya, pemakalah menyampaikan bahwa Pekalongan menjadi kota yang memungkinkan untuk dijadikan lokasi wisata halal. Beberapa alasan yang disampaikan padalah bahwa kota ini memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik, dari bidang wisata alam, kuliner, budaya, reliji, dan juga wisata batik yang mendunia. Disamping itu, sejumlah faktor pendukung juga memungkinkan untuk perwujudannya.